Pilihan untuk membangun Rumah belajar merupakan eksperimen dari antitesis pendidikan formal. Di sekolah formal semua diseragamkan, dengan pendekatan klasikal, cenderung organis dan kaku. Tentunya pola belajar seperti itu  tidak sesuai dengan kebutuhan anak-anak di Rumah belajar, yang rata-rata anak putus sekolah. Diperlukan sebuah proses belajar yang lebih menjawab pada kebutuhan anak-anak serta dikemas dalam metode yang lebih menyenangkan.

Rumah belajar sendiri memiliki filososfi sebagai tempat kembalinya anak-anak untuk mendapatkan rumah yang menyenangkan untuk dihuni dan ditempati, sehingga bisa berproses dalam belajar yang interaktif. Tidak ada perbedaan, saling bekerjasama, saling belajar, yang menjadi prinsip utama Rumah belajar. Sehingga anak-anak merasakan kegembiraan dalam belajar, bukan ketakutan atau beban saat datang ke Rumah belajar.