Diskusi Buku “90 Hari Menulis Buku” di RPTRA Walang: Mengupas Cara Asyik Menulis Buku dengan Pendekatan Interaktif

Pada 3 Oktober 2024, kegiatan diskusi buku berlangsung meriah di RPTRA Walang, Jakarta Utara. Buku yang menjadi topik utama diskusi kali ini adalah “90 Hari Menulis Buku: Cara Asyik dan Menarik serta Penuh Tantangan dalam Menulis Sebuah Buku”, karya Dr. Nasrul Syarif, M.Si., yang diterbitkan oleh Deepublish. Diskusi ini dihadiri oleh lima puluh peserta, termasuk anggota komunitas Rumah Belajar, Forum PKBM, serta komunitas pendidik. Narasumber yang dihadirkan, Yuyum Fhahni, seorang mantan jurnalis dan aktivis hak anak, berhasil membawa suasana diskusi menjadi hidup dan penuh antusiasme.

Yuyum Fhahni, yang memiliki pengalaman luas di bidang penulisan dan aktivisme, menyampaikan pandangannya tentang pentingnya membangun disiplin menulis dalam proses kreatif. Dalam pembahasan buku karya Dr. Nasrul Syarif ini, ia menekankan bagaimana strategi menulis dalam waktu 90 hari dapat membantu siapa pun yang ingin menyusun buku secara sistematis dan penuh tantangan. Yuyum juga memaparkan pengalaman pribadinya dalam bidang penulisan, memberikan wawasan praktis yang menginspirasi peserta.

Diskusi ini berlangsung dengan sangat interaktif, para peserta tak hanya mendengarkan tetapi juga aktif mengajukan pertanyaan dan berbagi pandangan mereka tentang proses menulis. Beberapa peserta mengutarakan tantangan yang mereka hadapi dalam menulis, mulai dari mencari inspirasi hingga menjaga konsistensi. Ada pula yang berbagi pengalaman menulis, mengungkapkan bahwa membaca buku ini membantu mereka memahami cara membangun kerangka berpikir untuk menulis dengan lebih terstruktur.

Dalam sesi tanya jawab, Yuyum menjawab berbagai pertanyaan peserta dengan lugas dan inspiratif, mengajak mereka untuk tidak takut dalam mengembangkan ide-ide kreatif dan mengeksplorasi berbagai teknik menulis yang menarik. Sesi ini membuka peluang bagi peserta untuk saling mendukung dan memperkaya pengalaman satu sama lain, serta memotivasi mereka untuk berani mengambil langkah menulis.

Kegiatan diskusi buku ini tidak hanya memberikan pemahaman lebih dalam tentang teknik menulis tetapi juga berhasil menumbuhkan semangat baru di antara peserta untuk mulai menulis karya mereka sendiri. Diharapkan, kegiatan diskusi seperti ini dapat terus berlangsung secara berkala untuk mendukung komunitas literasi dan mendorong minat menulis di kalangan masyarakat.