Zaman yang semakin modern, tak berbanding lurus dengan kualitas karakter anak-anak bangsa sekarang ini. Hambatan yang terjadi, tentu saja dari beberapa faktor yang memengaruhi sifat anak. Misalnya, pengaruh media yang memberikan informasi berlimpah tanpa saringan yang ketat, pengaruh gadget yang membuat anak menjadi individualistis. Karena cenderung asyik bermain dengan dunia nya sendiri, main games, interaksi dengan teman-teman dunia maya, sampai lupa belajar, mengaji atau sekadar berbincang-bincang dengan keluarga.
Komunikasi anak jadi sangat terbatas, nyaris tak ada interaksi yang intens. Baik dengan keluarga, teman atau lingkungan setempatnya. Karena waktunya tak cukup. Apalagi jika sudah menjelajah dunia digital.
Menurut Dr. Kacung, hasrat pengetahuan untuk anak-anak maupun remaja harus ditumbuhkan. Agar mereka tak Cuma ingin tahu saja, tetapi harus mau menelaah setiap informasi yang diterimanya, menjadi olahan pikiran dan rasa.Sehingga dapat membedakan mana yang baik mana yang benar. “Ruang publik komunikasi harus dikembalikan pada tempatnya, tidak tergantung pada media.” Dr.Kacung, menjelaskan.