Kuningan. Bagi Annisa , mengikuti speech contest merupakan hal yang pertama. Sebagai pendatang baru mengikuti Speech Contest , tentunya hal yang mendebarkan. Kegiatan yang diselenggarakan di Perbanas Institute dalam rangka Dies Natalis Perbanas Institute, diikuti oleh 23 peserta yang berasal dari SMA se-Jakarta, Rumah belajar JICT adalah satu-satunya sekolah non formal yang mengikuti kegitan ini.

Hanya berbekal dengan kemampuan serta kualitas berbahasa Inggris yang baik tentunya tidaklah cukup. Perlu didukung pula dengan mental yang bagus, sebab yang menjadi rival Anissa juga memiliki kemampuan yang bagus. Namun demikian hal itu justru menjadi tantangan bagi Anissa untuk tidak gentar dalam mengikuti lomba pidato berbahasa Inggris ini. Saat ditanya kesiapannya untuk mengikuti lomba pidato, Annisa menjawab, “aku hanya melihat lomba pidato ketika aku disekolah formal dulu, dan sekarang aku menjadi pembawa pidato”, Ujarnya.

Kegiatan lomba pidato berbahasa inggris yang diselenggarakan oleh Perbanas, diselingi dengan lomba debat antar sekolah. Dalam lomba Pidato Bahasa Inggris, Annisa yang mendapatkan nomor 6, masih memiliki rasa percaya diri, meski berhadapan dengan peserta yang memiliki kualitas lebih baik.

Sebagai satu-satunya peserta sekolah non formal, Anissa mendapatkan appresiasi yang cukup baik dari seluruh peserta dan penonton yang datang kedalam acara tersebut. Ada peristiwa yang menarik dalam lomba ini yaitu, Seusai berpidato, Anissa di minta untuk tidak duduk dahulu oleh MC, dan mendapat pertanyaan sepuar rumah belajar JICT. Oleh Anissa dijelaskan dengan baik mengenai rumah belajar dan lokasi rumah belajarnya.

Bagi Anissa, Lomba ini merupakan momentum untuk pembelajaran baginya dalam mengikuti lomba. Dia berkata,” Saya tidak menyesal, mengikuti lomba pidato ini, meskipun saya nggak menang, saya bisa dapet teman dan bisa tahu bagaimana mengikuti lomba pidato itu. Dulu saya cuma bisa melihat orang- orang mengikuti lomba, namun kini saya sudah mencobanya” katanya dengan penuh semangat.